Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan : Selasa, 21 April 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00
Pemateri : Wijaya Kusuma, M.Pd.
Topik : Pembelajaran Daring yang Ideal
Peresume : Titi Suryansah ( titipjj_16@yahoo.co.id)
Alhamdulillah…pembelajaran menulis sampai sampai hampir dua pekan sudah berjalan dengan lancar. Banyak ilmu yang telah diperoleh. Tidak hanya terkait menulis ilmu yang didapatkan, namun tentang pembelajaran, ilmu seputar pendidikan, trik berdagang, cara berkomunikasi yang baik, dan masih banyak lagi. Senang tentunya mendapat kesempatan untuk bergabung pada kegiatan ini. Terimakasih PGRI, OmJay, dan semua panitia yang telah mengadakan kegiatan seperti ini.
Pada kesempatan kali ini kami mendapatkan materi dari Bapak Wijaya Kusumah tentang Pembelajaran Daring yang Ideal. Materi tersebut disampaikan beliau melalui daring tatap muka menggunakan aplikasi Zoom. Pada pertemuan kali ini terasa berbeda dari biasanya karena kita atau sesama peserta bisa melihat wajah kita. Kamipun mendengarkan apa yang disampaikan OmJay, meskipun terkadang ada suara riuh dari sesama peserta yang tidak mematikan mikrofonnya. OmJay menyampaikan materi dengan menampilkan PPT yang telah beliau siapkan. Setelah beliau selesai memberikan materi melalui Zoom, materi PPT juga disampaikan pada group WA. Selain itu OmJay juga memberikan pesan melalui audio untuk membagikan pengalaman mengenai pembelajaran daring yang telah dilaksanakan. Berikut akan saya bagikan pembelajaran daring yang telah saya terapkan bersama siswa siswa saya.
Sudah sekitar satu bulan masyarakat Indonesia diminta untuk melakukan aktivitas di rumah karena merebaknya pandemi corona di negara tercinta kita. Sedih tentunya melihat kondisi sekarang, namun jangan sampai menyurutkan niat kita untuk belajar dan melakukan aktivitas positif kita. Selama itu pula saya bersama siswa siswa melakasanakan pembelajaran daring. Kami belajar menggunakan HP. Alhahamdulillah semua siswa di sekolah saya memiliki HP sehingga lebih mudah dalam menerapkan pembelajaran tersebut meskipun ada kendala atau masalah namun tidak menyurutkan niat kami untuk tetap belajar.
Pembelajaran yang kami terapkan yaitu menggunakan aplikasi Whatsapp (WA). Mengapa kami memilih WA? Karena WA dianggap aplikais yang hampir digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. WA mudah digunakan dan siswa tentunya sudah terbiasa menggunakannya.
Setiap pagi saya menyapa siswa siswa melalui WA group. Tugas dan materi yang harus dipelajari siswa disampaikan melalui WA. Materi yang dipelajari siswa bervariasi, diantaranya belajar menggunakan buku siswa, sumber belajar di internet, video menggunakan link (Youtube), audio, latihan soal menggunakan Googleform, dan belajar bersama di TVRI. Sederhana… namun, variasi kegiatan sudah diterapkan supaya tidak bosan dengan cara saya menyampaikan materi.
Sekali juga pernah saya gunakan metode belajar kelompok dimana siswa saya ajak bertemu melalui WA selama hampir 2 jam. Kita janjian dari pukul 8.30 -10.00 kemudian bertemu di group besar WA. Kami melakukan pembelajaran layaknya di ruang kelas. Guru melakukan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan inti tersebut guru memberikan masalah yang harus dipecahkan siswa secara berkelompok. Pembelajaran kelompok secara daring dilakukan dengan membuat group kecil melalui WA. Siswa dikelompokkan menjadi 4 group kecil. Selain masuk di group besar kelas, masing-masing siswa juga masuk di salah satu group kecil sesuai bagiannya. Guru memandu jalannya belajar kelompok dengan masuk di group besar dan masing-masing group kecil siswa. Setiap kelompok boleh memanfaatkan berbagai referensi yang dimiliki atau mencari di internet. Pada sesi presentasi, setiap kelompok merekam jawaban kelompok masing-masing. Setelah semua kelompok selesai merekam jawaban mereka, selanjutnya sesi presentasi dengan membagi hasil rekaman pada grup besar. Setelah salah satu kelompok membagi rekaman tersebut, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok lain. Kegiatan tanya jawab juga berjalan dengan baik.
Cerita di atas merupakan sebagian kecil cerita dari pembelajaran selama daring. Namun, di sisi lain terdapat kendala yang saya alami selama mengikuti pembelajaran daring, yaitu diantaranya:
Tidak semua siswa memiliki HP pribadi, sehingga bagi beberapa siswa yang menggunakan HP orang tuanya maka pengiriman tugas atau pembelajaran siswa menunggu orang tua pulang dari kerja. Sehingga sore atau malam siswa baru bisa memulai pembelajaran. Selain itu, sampai minggu ketiga ada 2 siswa yang HP rusak, sehingga kegiatan pembelajaran terhambat. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu, siswa mendatangi salah satu teman untuk bisa mencari info tentang pembelajaran atau tugas. Kendala lain yaitu, ada orang tua yang bercerita secara pribadi kepada saya tentang kondisi ekonominya sehingga belum bisa membeli pulsa untuk paket internet. Masalah tersebut kemudian diberi solusi dengan melihat melalui wa teman yang dekat dengan rumahnya untuk mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan.
Pembelajaran daring memberikan pengalaman tersendiri bagi guru maupun siswa. Guru harus kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring sehingga pembelajaran tuntutan kurikulum tetap bisa berjalan. Tetap semangat untuk bapak ibu guru semua. Semoga pandemi corona bisa segera berlalu dan kita bisa mendampingi peserta didik kita dengan lebih maksimal.
Salam literasi.
pembelajarn daring yg ideal